Mengharapmu dan Terjatuh Part 1
23 September 2013 pukul 8:45
"Aku sayang kamu" pikir Sekia, gadis berusia 17th yang sedang memikirkan masa lalunya...Wawan cowok yang menjadi ingatan dalam dirinya tak pernah bisa ungkap apa yang dia rasa. Cuek, begitu Sekia menanggapinya,.,. Berlalu memang tlah berlalu masa-masa indah dan susah bersama Wawan, tapi Sekia masih saja mengahrapnya.Lama berlalu mereka tak berkomunikasi, tapi saat Sekia sedang berlibur di pulau dewata, ia pun merasa perlu tuk berbicara dengan seorang teman. Lalu dia mencoba menelpon beberapa temannya tapi cuma wawan yang mengangkat telponnya. Wawan dan Sekia ngobrol sangat akrab layaknya teman dekat yang sudah lama rindu. Setelah keseringan telpon, Sekia merasa ada sesuatu di hatinya, tapi dia mengabaikannya. Di pntai Kuta dia menulis di pasir. "Sial, kenapa nama ini yang aku tulis.", pikirnya. Tiba-tiba Byurrrrrr,.,., air ombak pantai indah itu menghapusnya. Lalu dia mencoba lagi untuk menulis, lagi-lagi dia menulis nama yang sebenarnya tak ia inginkan, tp di pikirkan sepanjang waktu. Iseng-iseng dia memotret hasil tulisannya dan minta teman untuk memotretnya dengan tulisan itu. Aneh, ombak tak kembali seperti tadi.
Lama berselang dia masih smsan dengan wawan. "Masa laluku memang menyedihkan, tapi kenapa aku tak bisa melupakanmu", desahnya ketika Wawan sudah mengakhiri percakapan via tuisan itu. Sekia merasa bahagia dan sedih.
Telah lama ia tak berkomunikasi, tiba-tiba sms masuk ke handphone miliknya. "Aku di rumahmu", tulisan di sms itu.Sekia terperanjat, "Dia, dia, dia dirumahku? ngapain?", bisiknya dalam hati. Wawan duduk di ruang tamu bersama ibu Sekia. Mereka mengobrol akrab. Sekia benar-benar salting N melted."Kena sih aku ini ?", bisiknya dalam hati.Bersambung...........................
Mengharapmu dan Terjatuh part 2
23 September 2013 pukul 12:37
"ini foto apa?", ucap Wawan ketika melihat foto Sekia di pantai kuta. "Ya, Tuhan" bisik Sekia dalam hati. Sejenak tak ada suara selain tangan-tangan Wawan yang jari-jarinya sibuk ketik arrows right and left untuk liat foto. "Sumpah, bodoh bgt sih aku ini", pikir Sekia.
Mereka berdua ngobrol meski Sekia sdikit canggung. Ada terselip kata dalam hati Sekia yang sedari tadi membaca aura dan gerakkan Wawan yang duduk dihadpannya. Sekia melihat jauh dalam diri Wawan. Begitu pula Wawan, dia sibuk menebak apa yang dipikirkan Sekia. "Ah, gak penting bgt aku liat dalam dirinya, toh ujung-ujungnya ntar dikira aku yang kePeDean tingkat tinggi." bujukknya pada hati kecilnya. Skali lagi Sekia merasa ada permasalahan dalam dirinya. Memang Sekia itu bukan gadis biasa, dia suka bersikap berlebihan yang mungkin membuat laki-laki enggan mendekatinya, atau malah kadang mendekatinya hanya untuk berteman dan sekedar temen curhat. Yap, Sekia memang perduli dengan keadaan dan kondisi siapapun. Temennya aja bakal ngrasa bgt kehilangan klo dia gag ngomong sehari penuh. Apa lagi suaranya yang cempreng "bikin kangen", kata Aris, salah satu kakaknya.
Sekia menuliskan kisah-kisahnya di socialmedia N blognya. Meski dia tau bahwa tulisan ini akan dibaca oleh Wawan, Aris, Atau temen"nya. Tapi dianya cuek. (Dasar Sekia.... aneh,)
Komunikasi dengan Wawan dan Aris mulai membuat Sekia bimbang. Walaupun sebenarnya dia gak mau mikirin yang gak penting, tapi kenyataannya dia hampir nabrak orang waktu naik motor. Seakan-akan Sekia punya beban masalah. "Astaghfirullah, kenapa sih hidupku kayak gini banget?", adunya pada Allah, kala dia sedang berdoa.Yap, Sekia memang rajin beribadah, apa lagi setelah Ibu yang sangat dicintainya mengalami kejadian pahit. Lalu ia pun menggantikan peran Ibunya meski dalam waktu yang relatif singkat.
Kehidupan sekolahnya tak memang sangat rumit dengan berbagai tugas dan acara. Walaupun dia terkadang termenung saat melihat Fitri dengan cowoknya. "Kok bisa ya mereka seperti itu? hemzzz, mumpung masih SMA kali ya jdi mreka puas-puasin buat hang-out sana-sini. Sedangkan aku? palingan cuma ngerjakan kimia, fisika, biologi, matematika padahal sama skali gak paham,.,. ", pikirnya tiap kali ia sendiri duduk di dekat tangga.
Bagusnya Sekia thu cewek yang tahan banting, meski sering bt dpt teguran dri Ayahnya yang tegas bgt didik dia di rumah, sering bgt di marahi guru N sahabat-sahabatnya.
Kembali ke Aris dan Wawan. Mereka adalah masa lalu Sekia yang sudah hampir dilupakannya, tapi ya begitulah Sekia tetap saja ingat. wawan yang pernah khianati dia, Aris yang pernah buat dia gak makan 2 hari. "Hati-hati di jalan", percakapan sekia yang terakhir dan gag pernah dpt balasan lagi hingga sekarang dari Wawan."Maaf..." ucap sekia dalam tiap doa untuk Aris dan Wawan serta kedua orang tuanya.Bersambung............................................................................
Mengharapmu dan Terjatuh Part 3
1 Oktober 2013 pukul 10:10
"Assalamu'allaikum, Maaf mengganggumu malam-malam begini", ucap Sekia saat teleponnya diangkat oleh Wawan. "Wa'allaikumsalam.", balas yang di seberang. "Ada apa?", tanya Wawan dengan nada lembut. "Aku kesepian, di sini juga dingin.", jawab Sekia dengan menggigil. Wawan menemani Sekia hingga malam semakin larut dan Sekia semakin kedinginan. Akhirnya pilih pake sarung. Dalam percakapan itu tak henti-hentinya Sekia tersenyum kadang juga tertawa dan akhirnya terdiam saat Wawan mulai menasehati dan memberi perhatian kepadanya. Malam berlalu, mereka saling berpesan untuk bermimpi indah.
Udara terasa menggigit dinginnya, ketika sinar mentari pagi tersenyum di balik awan dan kabut. Sekia telah bersiap untuk kegiatan perkemahannya hari itu. Yaps, kalian benar, Sekia memang seorang anak pramuka. Dia begitu senang dengan organisasi yang satu itu, entah apa alasannya. Namun, yang jelas Sekia adalah cewek yang suka tantangan dan petualangan. tak heran meski air mata terus menetes kala ia mendapat masalah, tapi ia selalu bisa menghadapinya dengan doa-doa yang ia panjatkan kepada Allah SWT.
Hari itu ada tugas untuknya menjaga pos bayangan di daerah perkebunan sayur sekitar 2 kilometer dari area perkemahannya. Tak disangka ia bertemu Aris dan Pradana-nya (sebutan untuk ketua pramuka penegak) yang datang mengecek keadaan tiap-tiap pos utama maupun pos bayangan. Aris dan Sekia sempat bercakap-cakap. Tak lama, Pradana kembali ke pos bayangan yang dijaga Sekia setelah ia mengecek pos 3. Mereka berdua pergi meninggalkan Sekia sendirian bersama sengatan matahari yang semakin memasak kulitnya. "Jujur aku rindu kamu", batin Sekia. Hari itu Sekia merasa GEGANA singkatan dari Gelisah, Galau, Merana. "Udah gak ada sms dari Wawan, Aris kesini juga cuek begitu, huft.. Sabar Kia, sabar" bujuknya pada dirinya sendiri.
Pertemuannya dengan Aris membuat Sekia teringat Wawan, jika Aris akan mendaftar TNI-AD, Wawan telah mnempuh pendidikan penerbangan dan sebentar lagi akan diwisuda menjadi teknisi pesawat tempur.
"Ya, allah kenapa aku mikir aneh-aneh gini sih?", keluhnya dalam hati.
"Kak makan dulu yuk sejak pagi, kakak belum makan apa-apa", kejut adik kelas yang sedari tadi memperhatikan Sekia yang melamun dan kadang komat-kamit gak jelas.
Terkejut. "Hah, i..iya dek, makasih. tapi nanti dulu ya, aku masih belum slesai ngerjain tugasku", jawab Sekia beruaha menutupi rasa malunya."Aku tunggu di tenda konsumsi kak". "Oke deh...", sahutnya sambil benerin tali sepatu yang dari tadi ruwet.
Sekia bergegas ke tenda konsumsi, makan sekenyangnya, walau cuma 1 porsi (tumben aja, biasa nambah sih..).
Lama berselang, ada SMS masuk
drrrrtttttt.....
drrrtttttttt....
Hi, jangan lupa makan,.
jaga kondisimu aku pulang dulu,
Assalamu'allaikum.
begitu isi SMS dari Aris. "Hufth, .... Wa'allaikumsalam", desah Sekia.
Ia mencoba mencari Fitri sahabatnya, tapi sejauh mata memandang, hasilnya cuma debu yang masuk ke matanya.Ia menangis beberapa saat.
Keesokan harinya, ia kembali ke rumah. Saat dia di sekolah, dia bekerja terlalu lelah, jadinya ya dia tertidur di sanggar bersama teman-teman yang lain. Lalu, Aris menjemputnya. "Makasih ya mas, maaf ngrepotin kamu lagi.", ucap Sekia. "Iya, gak papa kok. aq pulang dulu. Assalamu'allaikum". "Wa'allaikumsalam"
Mengharapmu dan Terjatuh Part 4
1 Oktober 2013 pukul 15:06
"Sekali lagi, aku mohon, sekali lagi.", bisik Sekia dalam doa-doanya. Dia berdoa untuk Aris. Cowok yang baik banget ke dia. Aris sedang menjalani tes masuk Angkatan Darat. Sekia selalu berdoa bagi orang-orang yang ia sayangi. Entah dia pernah disakiti atau tidak. Nyatanya dia tak bisa melupakan orang yang pernah menyakitinya meski ia juga masih memendam rasanya.
Ku puisikan rindu dihatiku
Ku harap tiada seorang pun tau
Biar ku simpan saja,
biar ku pendam sudah
terlarang sudah rinduku padamu....
Kira-kira itulah lagu yang sering kali Sekia lantunkan kalo lagi GEGANA. Atau juga lagu Benci tapi Rindu. Kadang-kadang juga Sekia diam tanpa ada seucap kata. "Lagi-lagi mikirin cowok, lama-lama aku bisa sinting.", hiburnya pada diri sendiri kalau udah bad mood total.
Di sekolah Sekia membawa notebook kesayangannya yang diberi nama Nezy. Sering kali Sekia menulis melalui sosmed (social media) memakai Nezy. Banyak hal yang ia temukan di sosmed. apalagi di akun facebooknya.Mulai dari temen-temen barunya, atau temen lama. Tak luput juga Wawan dan Aris. Dua orang yang pernah merubah hidupnya dan kini mereka kembali di hidupnya.
"Andai aja aku udah kuliah, pasti deh gak mikirin kayak gini.", ucapnya sendiri disusul tawa sahabat baiknya yang main ke rumah sore itu.
Kumala itu namanya. Meski banyak bgt sahabat Sekia tapi yang paling dekat ada 3 orang Kumala, Yuni, dan Kartika. Mereka adalah teman-teman Sekia dari SMP dan sam[ai sekarang pun masih sering hang-out bareng.
"Kamu mikir apa sih Ki?", tanya sahabat baiknya itu. "Biasa La, masalah dia ma dia.", ucap Sekia malas.
"Siapa? Wawan? atau Aris?", balas Kumala dengan sedikit usil. "Nah, thu tau.", jawab Sekia dengan nada mengejutkan Kumala. "Yo, biasa wae.."(Ya biasa aja), balas Kumala sedikit ngambek. "Hahahaha, bercanda La. By the way ngapain kamu kesini sore-sore? Mau bantuin aku nyapu?". "Ha? ogah lah.. Kamu ngaco Ki. Mana bisa sih aku nyapu? kalo ngepel sih oke. Hahahahaha. tapi bayar lhooo,.,.,"."Perhitungan amat kamu La, padahal sama temen sendiri".
" Bercanda Ki. o'iya Mama kamu mana? udah sehat kan?". "Syukur alhamdulillah Mamaku dah sehat tinggal proses penyembuhan. Doanya aja La."."Okey-okey Aku doakan yang terbaik buat Mama kamu Ki."
Obrolan itu berlalu ketika Kumala pamit untuk pulang karena masih harus ngerjakan tugas-tugas sekolah dan tentunya tugas-tugas rumah yang ia tinggalkan untuk menemani sahabatnya yang lagi galau. Siapa lagi kalau bukan Sekia. Kumala memang baik dan perhatian. Kumala tipe orang ceria dan periang. Tak salah kalu Sekia sayang sama sahabatnya itu.
Ada satu hal yang mengganjal di hati Sekia sejak tadi. Apa mungkin Sekia jatuh cinta sama mereka berdua?
Sinar mentari mulai menyingsing dan menyengat kulit ketika Sekia mengakhiri pelajaran di sekolahnya. "Praktik sukses, pelajaran beres. Tinggal siap-siap buat pulang. Eh, tapi aq kok keinget Aris yah.", ucapnya pada Vierra teman sebangkunya. "Hem, kangen thu namanya, dah di SMS dulu sana. Sekalian pamit pulang. Hehehehe.", celetuk Vierra. "Oke Vi.", jawab Sekia singkat. Sekia langsung ambil HP dan ketik-ketik-ketik, kirim deh pesan ke Aris. Untuk beberapa waktu mereka berbalas pesan singkat via seluler. "Cukup aku menghibur diri dengan pesan ini.", batinnya dalam hati. Waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore. Waktunya pulang. Sekia bergegas ke lapangan parkir dan mengambil motor sport yang udah jadi sahabatnya sejak 3 tahun terakhir. Mulailah dia berkendara menuju ke rumahnya yang menjadi tempat hidupnya selama 17 tahun ini. Yapzz, Sekia memang anak yang suka banget naik motor sport. Dia memang sedikit tomboy. Ketika SMP Sekia belum berhijab seperti sekarang. Nyaman banget deh kalo liat Sekia yang sekarang. Dia berhijab tanpa ada yang memaksa. Kira-kira begitulah ucap teman-temannya, tetangganya, dan bahkan teman-teman orang tuanya. Malam mulai meredupkan sinar mentari yang sedari tadi menyengat bumi tanpa henti. Sengatan itu kini berubah menjadi dekapan lembut angin malam yang dingin dan mulai sunyi. Sekia yang sedang mengerjakan tugas di teras rumahnya merasakan ada yang aneh. Memang kata beberapa orang yang 'pintar' bisa dibilang ahli spiritual mengatakan bahwa Sekia memiliki kelebihan itu. Namun, Sekia belum bisa mengendalikan dan bahkan dia belum begitu percaya dengan kemampuan yang diberi Tuhan kepadanya. Pernah suatu kali dia menjadi paranoid dengan keadaan yang sering dia alami. Mulai dari seringnya dia bertemu dengan makhluk gaib, mendengar suara aneh, dan juga pernah diikuti salah satu dari hal-hal itu. Kembali ke teras rumah Sekia. Setelah perasaan aneh tadi tidak dianggap oleh Sekia alias dicuekin. Ada suara ketukan palu di dekat dinding rumah tetangganya. Sekia terperanjat dan spontan mengucapkan kalimat syahadat dan doa-doa yang dia hafal. Akhirnya suara itu hilang diiringi angin yang mulai mereda. Sekia bergegas masuk ke rumah dan berbaring di kasurnya. Tak lama setelah itu ia tertidur. Keesokan harinya, Sekia bangun dengan segar. Segera dia mengambil wudhu dan sholat subuh. Setelah itu dia mengambil jaket dan training lalu pergi jogging. Sendiri? Tentunya. Sekia berlari dari rumahnya menuju tempat orang-orang berkumpul kalau lagi liburan. Sreeett. Dia terjatuh. Namun segera bangun dan kembali meneruskan joggingnya. 10 menit berlalu, Sekia telah sampai di Bundaran Sraya. "Di tempat inilah, aku bersantai", ucapnya sambil duduk di bawah pohon rindang disalah satu sudut bundaran sambil pesan bubur ayam kesukaannya. "Bang, satu porsi ya. Minumnya Jeruk anget.","Oke Neng.", ucap bang Solikhin, penjual bubur ayam kesukaannya. Setelah jadi, ia makan dengan lahap. Lalu, ia merenung sejenak sambil mendengar lagu "when You're Gone-Avril Lavigne". Ia mengingat semua kejadian di dalam hidupnya. Kembali ia mengingat masa-masa bersama Wawan dan Aris. Bundaran ini memang dekat dengan rumah Wawan tapi Sekia cuek aja. Padahal sebenarnya Sekia perduli dan merasa tak nyaman dengan itu. "seandainya, kamu dulu gak sama anak SMK itu,. Pasti aku ada disini menunggumu mas.", bisiknya pelan sambil bermain air sawah yang ada didekatnya. "Memang ini jalan hidupku. setelah sama kamu. Aku ketemu Aris. Sempat jalan 2tahun tapi kandas juga. Karena aku ingin dia mengejar kariernya dan aku rela ditinggalkan. Ya, ampun. Kalo dipikir-pikir, aku ternyata malang juga nasibnya.", renungnya yang anjang dalam hati. Memang Sekia tak mudah melupakan meski terkadang terlihat kuat dan tegar tapi sesungguhnya dia tetap saja cewek biasa yang butuh cinta dan kasih sayang dari seseorang slain teman, sahabat, dan keluarganya. Pernah suatu ketika Sekia bertemu dengan Eka. Cowok yang tiba-tiba ngajak dia kenalan di kantin Rumah Sakit. Eka tergabung di YONIF LINUD 501. Tinggal pula di kompi markas. Sayangnya itu hanya perkenalan singkat dan tanpa ada kontak lagi sampai sekarang. Padahal Eka sudah sempat membuat Sekia merasa dicinta. Namun itu tlah berakhir. Renungan Sekia tlah cukup mebuatnya rileks kembali dan Sekia kembali ke rumahnya dengan berjalan kaki. Di perjalanannya ia berpikir. Apa benar ia jatuh cinta pada Wawan dan Aris? Padahal mereka belum tentu menerimanya kembali. "Ya, Allah. Jantungku.............", desah Sekia ketika sampai di depan rumah dan pingsan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar